MESIN
GERINDA
A.
Pengertian
Mesin Gerinda
Mesin gerinda adalah
suatu alat yang ekonomis untuk menghasilkan permukaan yang halus dan dapat
mencapai ketelitian yang tinggi.Mesin Gerinda merupakan salah satu jenis mesin
perkakas dengan mata potong jamak, dimana mata potongnya berjumlah sangat
banyak yang digunakan untuk mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan
tertentu.Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan
dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau
pemotongan
B.
Fungsi
Utama Mesin Gerinda
1. Memotong
benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal.
2. Menghaluskan
dan meratakan permukaan benda kerja.
3. Sebagai
proses jadi akhir ( finishing ) pada benda kerja.
4. Mengasah
alat potong agar tajam.
5. Menghilangkan
sisi tajam pada benda kerja.
6. Membentuk
suatu profil pada benda kerja ( baik itu elips, siku, dan lain-lain )
C.
Kelebihan
dan Kekurangan Mesin Gerinda
1.
Kelebihan
·
Dapat mengerjakan benda
kerja yang telah dikeraskan.
·
Dapat menghasilkan
permukaan yang sangat halus hingga N6.
·
Dapat mengerjakan benda
kerja dengan tuntutan ukuran yang sangat presisi.
2.
Kekurangan
·
Skala pemakanan( depth
of cut ) harus kecil.
·
Waktu yang diperlukan
untuk mengerjakan cukup lama.
·
Biaya yang diperlukan
untuk pengerjaan cukup mahal.
D.
Jenis-Jenis
Mesin Gerinda
1.
Mesin
Gerinda Permukaan ( Surface Grinding )
Merupakan jenis
mesin gerinda yang digunakan untuk menggerinda permukaan rata atau untuk
memperoleh hasil permukaan yang datar dan rata. Pada umumnya mesin ini di
gunakan untuk menggerinda permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Meja ini
dapat diopersikan manual maupun otomatis. Pencekaman benda kerja dengan
cara diikat pada kotak meja magnetik.
Hasil pengerjaan mesin gerinda permukaan antara lain : Parallel block, Jangka Sorong,
Bed Mesin, dan lain-lain. Menurut sumbunya, mesin ini dibagi menjadi 4 jenis,
yaitu:
·
Mesin
gerinda permukaan horizontal dengan gerakan meja bolak-balik.
Mesin
ini digunakan untuk menggerinda benda-benda dengan permukaan rata dan menyudut.
·
Mesin
gerinda permukaan horizontal dengan gerakan meja berputar.
Mesin
jenis ini digunakan untuk menggerinda permukaan rata poros.
·
Mesin
gerinda permukaan vertikal dengan gerakan meja bolak-balik.
Mesin ini digunakan untuk
menggerinda benda kerja dengan permukaan rata dan lebar serta menyudut.
·
Mesin
gerinda permukaan vertikal dengan meja berputar
Fungsi
mesin ini sama dengan mesin gerinda datar horizontal meja bolak-balik yaitu dipergunakan untuk
menggerinda permukaan rata poros.
Bagian-bagian
utama mesin gerinda permukaan :
Keterangan
Gambar :
1. Spindel pemakanan batu
gerinda Penggerak pemakanan batu gerinda.
2. Pembatas langkah meja mesin
3. Sistem hidrolik Penggerak
langkah meja mesin.
4. Spindel penggerak meja mesin naik
turun
5. Spindel penggerak meja mesin
kanan-kiri
6. Tuas pengontrol meja mesin
7. Panel kontrol Bagian pengatur
prises kerja mesin.A
8. Meja mesin Tempat dudukan benda
kerja yang akan digerinda.
9. Kepala utama Bagian yang
menghasilkan gerak putar batu gerinda dan gerakan pemakanan.
Berdasarkan
prinsip kerjanya mesin gerinda datar dibagi menjadi dua macam yaitu :
1) Mesin gerinda datar semi otomatis,
proses pemotongan dapat dilakukan
secara manual (tangan) dan otomatis
mesin.
2) Mesin gerinda datar otomatis, proses
pemotongan diatur melalui program
(NC/Numerical Control dan
CNC/Computer Numerically Control).
Untuk merk dan type terkadang letak
posisi spindel, tuas dan panel kontrol mesin berbeda. Perlengkapan yang
digunakan pada mesin gerinda permukaan :
a.
Meja
magnet listrik
Pencekaman
terjadi akibat adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh
aliran listrik. Pada mesin gerinda datar yang berfungsisebagai pencekam benda kerja adalah meja mesin gerinda itu sendiri.Proses pencekaman benda kerja menggunakan meja magnet listrik, sebagai berikut :
aliran listrik. Pada mesin gerinda datar yang berfungsisebagai pencekam benda kerja adalah meja mesin gerinda itu sendiri.Proses pencekaman benda kerja menggunakan meja magnet listrik, sebagai berikut :
·
Permukaan meja magnet dibersihkan dan magnet dalam posisi
OFF. Benda kerja diletakkan pada permukaan meja magnet dan diatur pada
posisi garis kerja medan magnet.
posisi garis kerja medan magnet.
·
Pencekaman menggunakan prinsip elektromagnetik.
Batangan-batangan
yang di ujungnya diatur sehingga
menghasilkan kutub magnet utara
dan selatan secara bergantian bila dialiri arus listrik.
dan selatan secara bergantian bila dialiri arus listrik.
·
Supaya aliran medan magnet melewati benda kerja digunakan
logam
nonferro yang disisipkan pada plat atas
pencekam magnet.
·
Melepas benda kerja dilakukan dengan memutuskan aliran
listrik yang
menuju pencekam magnet dengan
menggunakan tombol on/off.
b.
Meja
magnet permanen
Pencekaman terjadi akibat adanya magnet permanen yang
terdapatpada pencekam.Pada mesin gerinda jenis ini, magnetyang mengaliri meja
bersifat permanen, proses pencekaman benda kerjamenggunakan mesin yang
dilengkapi dengan meja jenis ini hampir samadengan proses pencekaman benda
kerja pada mesin gerinda datar padaumumnya. Akan tetapi, ada beberapa hal yang membedakan
mesin jenis inidengan mesin gerinda pada umumnya. Perbedaan tersebut sebagai
berikut :
·
Perbedaannya terletak pada sumber magnet yang telah
dimiliki, tanpa
menggunakan aliran arus listrik
(lempengan magnet permanen).
·
Lempengan-lempengan magnet permanen terletak di antara logam
anti
magnet yang dipasang di antara plat
atas dan bawah.
·
Plat atas mempunyai plat sisipan anti magnet yang berfungsi
mengarahkan
aliran medan magnet.
·
Posisi tuas ”ON”, posisi lempengan magnet sebidang dengan
kutub
sisipan di plat atas. Medan magnet
mengalir dari kutub selatan ke kutub
luar (plat atas) dan melewati benda kerja diteruskan ke kutub utara dan
plat bawah sehingga benda kerja akan tercekam.
luar (plat atas) dan melewati benda kerja diteruskan ke kutub utara dan
plat bawah sehingga benda kerja akan tercekam.
·
Benda kerja diatur pada posisi garis kerja aliran medan
magnet yang
terdapat pada pencekam magnet.
·
Posisi tuas ”OFF”, aliran magnet dipindahkan karena
lempengan mag-
net dan sisipan tidak segaris kerja aliran medan magnet. Plat atas dan
sisipan akan menutupi aliran yang menuju ke benda kerja sehingga
benda kerja tidak tercekam.
net dan sisipan tidak segaris kerja aliran medan magnet. Plat atas dan
sisipan akan menutupi aliran yang menuju ke benda kerja sehingga
benda kerja tidak tercekam.
c.
Ragum
mesin presisi
Pencekaman
menggunakan ragum mesin presisi adalah benda kerja yang
semua bidang digerinda, di mana antara satu dengan yang lainnya saling
tegak lurus dan sejajar.Adapun proses pengikatan/pencekaman benda kerja menggunakan ragum presisi sebagai berikut :
semua bidang digerinda, di mana antara satu dengan yang lainnya saling
tegak lurus dan sejajar.Adapun proses pengikatan/pencekaman benda kerja menggunakan ragum presisi sebagai berikut :
·
Permukaan benda kerja yang dijepit oleh ragum
ini menghasilkan bidang yang akan tergerinda dengan kesikuan dan
kesejajaran yang baik.
·
Ragum dicekam dengan menggunakan pencekam magnet dalam
posisi
yang bisa dirubah-rubah sesuai
dengan penggerindaan yang diinginkan.
Bidang-bidang dari ragum digunakan sebagai bidang dasar dan penahan.
Bidang-bidang dari ragum digunakan sebagai bidang dasar dan penahan.
·
Permukaan bidang pencekam dan yang tercekam harus bersih
dari kotoran-kotoran yang mengganggu pencekaman dan ketelitian penggerindaan.
·
Untuk menggerinda benda kerja tegak lurus, ragum diputar 90°
tanpa
harus membuka penjepitan benda
kerja, dengan syarat permukaan
benda kerja lebih tinggi dari permukaan rahang ragum.
benda kerja lebih tinggi dari permukaan rahang ragum.
d.
Meja
sinus
Meja sinus dapat digunakan untuk mencekam benda kerja
dalampenggerindaan yang membentuk sudut dengan ketelitian mencapai detikAdapun
proses pencekaman benda kerja dengan ragum sinus sebagai berikut :
·
Meja ini dicekam pada meja magnet.
·
Kemiringan sudut yang dikehendaki diatur dengan cara
mengganjal pada
bagian bawah memakai slip-gauges.
·
Benda kerja dipasang pada bidang atas meja sinus dengan
sistem
pencekaman meja magnet.
e.
Meja
sinus universal
Meja sinus
universal digunakan untuk membentuk sudut ke arah vertikal
dan ke arah horizontal.
dan ke arah horizontal.
f.
Blok
pencekam khusus
Berfungsi
untuk meneruskan aliran medan magnet dari sumber magnet ke
benda kerja. Ada tiga bentuk standar blok penghantar, yaitu persegi, segitiga
dan alur V, atau Blok V.
benda kerja. Ada tiga bentuk standar blok penghantar, yaitu persegi, segitiga
dan alur V, atau Blok V.
g.
Pengasah batu gerinda/ dresser
Dresser digunakan untuk mengasah batu
gerinda.Adapun
cara penggunaan dresser untuk mengasah batu gerinda sebagai berikut :
cara penggunaan dresser untuk mengasah batu gerinda sebagai berikut :
·
Dresser diletakkan di atas meja magnet tepat
di bawah batu gerinda,
sesuai tempat batu gerinda yang akan
diasah.
·
Sentuhkan batu gerinda pada dresser dengan menaikkan meja mesin
sedikit saja.
·
Saat menggerinda jangan lupa hidupkan pendingin agar batu
gerinda
tidak terjadi panas berlebih.
·
Dressing dilakukan satu kali langkah sudah cukup
untuk membersihkan
batu gerinda dan menajamkanya.
2.
Mesin
Gerinda Silinder ( Cylindrical Grinding )
Adalah jenis mesin gerinda dengan
benda kerja yang mampu di kerjakan adalah benda dengan bentuk silinder. Hasil
benda yang dapat dikerjakan dari mesin ini antara lain : Shaft, Poros / As,
Spindle Mesin, Test Bar, Bearing, Collet, Sleeve, dan lain-lain. Jenis mesin ini dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
·
Mesin
gerinda silindris luar
Mesin Gerinda silindris
luar berfungsi untuk menggerinda diameter luar benda kerja yang berbentuk
silindris dan tirus.
·
Mesin
gerinda silindris dalam.
Mesin Gerinda silindris
jenis ini berfungsi untuk menggerinda benda-benda dengan diameter dalam yang
berbentuk silindris dan tirus.
·
Mesin
gerinda silindris universal
Sesuai namanya, Mesin
Gerinda jenis ini mampu untuk menggerinda benda
kerja dengan diameter luar dan dalam baik bentuk silindris.
kerja dengan diameter luar dan dalam baik bentuk silindris.
·
Mesin
gerinda silindris luar tanpa senter
Mesin Gerinda silindris
jenis ini digunakan untuk menggerinda diameter luar dalam jumlah yang
banyak/massal baik panjang maupun pendek.
Bagian –bagian mesin gerinda silinder:
Perlengkapan mesin gerinda silinder :
1) Cekam rahang 3
:Berfungsi untuk mencekam benda yang akan di gerinda
2)
Collet :Berfungsi untuk mencekam benda yang
akan di gerinda tetapi memiliki permukaan yang halus
3)
Face plat :Berfungsi mencekam benda dengan
permukaan dalam yang akan digerinda
4)
Pembawa / lathe dog :Untuk mencekam benda
kerja dengan pencekaman beetwen senter
5)
Senter ulir :Sebagai penyangga ujung benda
kerja pada pencekaman beetwen senter dan dipasang di spindel utama
6) Senter konus
:Sebagai penyangga pada tail stok.
7)
Cekam magnet :Untuk mencekam dengan diameter
lebar dan pendek. Prinsip kerjanya sama dengan meja magnet pada mesin gerinda
ratal
8)
Dial indikator :Untuk mengecek kesenteran/
kelurusan meja mesin terhadap sumbu gerinda
9)
Penyangga tetap :Untuk menyangga benda kerja yang
panjang agar tidak terjadi defleksi pada saat proses penggerindaan
10)
Pengasah batu gerinda/ dresser :Untuk mengasah
batu gerinda jika sudah tidak rata.
3.
Mesin
Gerinda Alat Potong ( tool grinding
machine )
Mesin ini hanya
digunakan untuk pekerjaan presisi, yaitu menajamkan (mengasah) berbagai jenis
cutting tool seperti mata pahat bubut, mata bor, dan lain-lain. Juga digunakan
memperhalus (finishing) bentuk silinder, taper, internal, dan surface dari
benda kerja yang mengharuskan ketelitian. Mesin gerinda ini dibagi menjadi dua,
yaitu :
1. Mesin
gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pisau frais, reamer, dan
sejenisnya.Perlengkapan mesinnya untuk pengasahan dapat diputa-putar atau
digeser sesuai dengan bentuk benda kerja yang diasah. Batu gerinda pada waktu
pengasahan digerakkan dengan tangan melalui handelnya secara bolak-balik. Benda
kerjaq diputar dengan tangan melalui perlengkapan penjepitnya.
2. Mesin
gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pahat potong mesin bubut dan pengasahan mata bor.
Prinsip kerjanya
benda kerja didorong ke arah batu gerinda yang berputar. Mesinnya tidak
mempunyai meja, diganti dengan perlengkapan lainyang dapat digeser derajatnya
sesuai dengan sudut-sudut pada benda kerja yang diasah.
4.
Mesin
gerinda tangan ( Hand Grinding )
Mesin gerinda
tangan merupakan mesin gerinda dengan gaya penggerak diteruskan dari engkol ke
roda gerinda melalui transmisi roda gigi. Biasanya dipergunakan pada bengkel
kecil atau untuk keperluan
rumah tangga.Rata-rata
fungsi utama mesin ini sebagai alat pemotong saja.
BAB
II
RODA
GERINDA
A.
Macam-Macam
Bentuk Batu Gerinda
1.
Flat wheels, untuk melakukan
penggerindaan alat-alat potong seperti handtap,
countersink, mata bor, dan sebagainya.
2.
Cup wheels, untuk melakukan
penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan sebagainya.
3.
Dish grinding wheels, untuk melakukan
penggerindaan profil pada cutter.
4. Shaped grinding wheels,
untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras, seperti HSS,
material yang sudah mengalami proses heat
treatment.
5.
Cylindrical grinding wheels,
untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.
6.
Saucer Grinding Wheels, Gerinda ini biasa digunakan untuk
mengerinda bergelombang dan gerinda pemotong. Ini menemukan penggunaan yang
luas di non-mesin daerah, karena hal ini filers bertemu digunakan oleh roda
piring untuk menjaga bilah gergaji.
7.
Diamond Grinding Wheels, Dalam
roda berlian berlian industri tetap terikat ke tepi. Digunakan untuk mengerinda
bahan-bahan keras seperti beton, batu permata dll. Sebuah melihat menggorok
dirancang untuk mengiris batu permata seperti bahan keras.
B.
Spesifikasi
Batu Gerinda
Pada setiap
batu gerinda pasti terdapat simbol/ tanda yang menyebutkan identitas batu
gerinda tersebut. Indentitas batu berisi informasi, antara lain:
1.
Jenis bahan
asah
2.
Ukuran butiran
asah
3.
Tingkat
kekerasan
4.
Susunan butiran
asah
5.
Jenis bahan
perekat
Sebagai contoh:
35 C 60 R 8 S 15
Artinya:
35 : prefix, kode pabrik
C : jenis
abrasive, terdiri dari dua simbol yaitu A (aluminium oksida atau alundun) dan C
(silikon karbida atau crystolon)
60 : ukuran abrasivenya sedang
R : tingkat
kekerasannya
keras
8 : susunan
abrasivenya
renggang
S : jenis
bond/perekatnya
Silikat
Cara membaca
kode diatas adalah, batu gerinda dengan bahan abrasive silikon karbida dengan
ukuran 60 mesh dengan susunan keras dan menggunakan perekat sodium silikat.
1. Jenis Bahan Asah
a. Bahan abrasive alami
Bahan abrasive alami berupa batu pasir, emery, quartz,
dan korundun. Bahan abrasive ini masih sering digunakan pada industri umah
tangga yang sederhana, seperti industri alat-alat pertanian yang diproduksi
secara tradisional. Sedangkan pada industri-industri di negara maju sudah tidak
menggunakan bahan pengasah ini.
b. Bahan abrasive buatan
Bahan abrasive buatan merupakan bahan abrasive yang
dihasilkan oleh industri. Bahan abrasive ini bisa digunakan secara efektif,
karena besar butir, bentuk butir, dan kemurnian butir bisa diatur dengan baik
sesuai dengan kebutuhan yang ada. Beberapa bahan abrasive yang dihasilkan oleh
industri, antara lain:
·
Oksida Alumunium (Al2O3), (A)
Paling banyak
di aplikasi sebagai bahan pembuatan batu gerinda. Digunakan untuk menggerinda
material dengan tegangan tarik tinggi seperti baja karbon, baja paduan, HSS.
·
Silikon karbida (SiC), (C)
Butiran yang sangat keras dan mendekati kekerasan intan.
Digunakan untuk menggerinda material dengan tegangan tarik rendah. Seperti besi
tuang kelabu, grafit, alumunium, kuningan, dan karbida.
·
Diamond/ intan (D)
Butiran sangat keras, digunakan untuk menggerinda
material dengan kekerasan sangat tinggi. Seperti carbida semen, keramik, kaca,
granit, marmer, batun permata.
·
Boron nitride (BN), (CBN)
Kristal bahan ini berbentuk kubus. Bahan ini digunakan
untuk menggerinda benda kerja yang sangat keras seperti karbida, baja perkakas
dengan kekerasan diatas 65 HRC.
2.
Ukuran Butir
Asahan
Ukuran butir
asah dinyatakan dalam bentuk angka. Dimana semakin kecil angka menunjukan
semakin besar ukuran butir abrasive dan semakin besar angka maka ukuran butir
abrasive semakin kecil. Batu gerinda dengan butir kasar (angka kecil) memiliki
kemampuan potong yang baik tetapi hasilnya kasar sedangkan batu gerinda dengan
butir halus (angka besar) memiliki kemampuan daya bentuk yang baik dan hasil
penggerindaan yang baik.
Tingkat kekasaran
|
Ukuran butir (mesh)
|
Kasar
|
12, 14,16,20,24
|
Sedang
|
30,36,46,56,60
|
Halus
|
70,80,90,100,120
|
Sangat halus
|
150,180,220,240
|
Tepung
|
280,320,400,500,800,1200
|
Angka-angka ini
di dapat dari proses penyaringan, dimana saringan tersebut memiliki
lubang-lubang. Dimana Ukuran lubang didapat dari banyaknya lubang dalam
saringan seluas 1 inchi2 ,
ukuran lubang dinamakan dengan mesh.
Sebagai contoh:
1. Jika dalam 1 inchi2 terdapat
120 lubang, berarti butiran yang dapat melewati/ lolos berukuran 120 mesh atau
lebih kecil lagi.
2. Jika dalam 1
inchi terdapat 56 lubang, berarti
butiran yang dapat melewati/ lolos berukuran 56
mesh atau lebih kecil lagi.Dan jika butiran yang tertahan diatas
saringan berarti memiliki besar butir 1 step lebih tinggi ( ukuran butir yang lebih kecil).
3.
Tingkat Kekerasan batu gerinda
Tingkat
kekerasan tidak dilihat dari kerasnya butiran abrasive yang digunakan tetapi
dilihat dari kuatnya bond (perekat) untuk mengikat butiran abrasive dari
tekanan tertentu ketika melakukan proses penggerindaan. Tingkat kekerasan
dinyatakan dalam simbol huruf alfabet. Kekerasan batu gerinda dapat dilihat
pada tabel dibawah :
Tingkat kekerasan
|
Simbol
|
Sangat lunak
|
E,F,G
|
Lunak
|
H,I,J
|
Sedang
|
L,M,N,O
|
Keras
|
P,Q,R,S
|
Sangat keras
|
T,U,V,W
|
4.
Susunan batu gerinda
Struktur batu
gerinda di pengaruhi dan di tentukan oleh perbandingan 2 faktor, yaitu ukuran
butiran dan perekat yang digunakan. Perbandingan perekat dengan butir asah
dalam batu gerinda berkisar antara 10-30 % dari volume total batu gerinda.
Dilihat dari perbandingan tersebut, terdapat 2 jenis batu gerinda, yaitu:
a) Struktur terbuka/ batu gerinda lunak
Jenis ini
memiliki sifat mudah melepaskan butir asah dalam tekanan tertentu karena
memiliki Jumlah perekat sedikit. Jenis ini di gunakan untuk menggerinda benda
yang keras, karena sifat yang mudah melepas butir asah, maka permukaan benda kerja
selalu mendapatkan butiran asah yang baru dan massih tajam. Percikan bunga api
yang dihasilkan banyak karena selain partikel benda kerja, gesekan yang terjadi
juga melepaskan butiran asah.
b) Struktur tertutup/ batu gerinda keras
Jenis ini
memiliki sifat yang sulit melepaskan butir asah dalam tekanan tertentu karena
memiliki perekat yang banyak. Jenis ini cocok di gunakan untuk menggerinda
benda yang lunak, karena sifat benda kerja yang lunak, maka mata asah dapat
lebih awet karena partikel benda kerja akan terkikis terlebih dahulu dari pada
terlepasnya butiran asah. Percikan bunga api yang dihasilkan oleh penggerindaan
sedikit.
5.
Jenis-jenis Bahan Perekat pada Batu Gerinda
·
Tembikar / vitrified (V)
Memiliki sifat yang tidak mudah terpengaruh oleh air,
minyak, ataupun perubahan suhu.
·
Silikat / silicate (S)
Digunakan untuk menggerinda material yang sensitif
terhadap panas.
·
Bakelit/ resinoid (B)
Digunakan untuk menggerinda dengan kecepatan putar tinggi
·
Karet / rubber (R)
Digunakan pada roda gerinda yang elastis
·
Embalau / shellac (E)
Digunakan untuk hasil penggerindaan yang sangat halus
·
Perekat logam/ metal bond
Di gunakan untuk mengikat abrasive boron nitride dan
intan.
C.
Beberapa Faktor
yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemilihan Batu Gerinda
ü Besarnya busur
singgung antara roda gerinda dan benda kerja, busur singgungan besar berarti
luasan gesekan juga luas, maka roda gerinda cepat aus. Untuk itu gunakan roda
gerinda lunak dengan butiran yang besar. Sedangkan untuk busur singgungan kecil
atau sedikit, gunakan roda gerinda yang keras dengan butiran halus.
ü Ukuran butir
pengasah: besarnya butir (grain)
menentukan jenis finishing dari benda
kerja yang digerinda.
ü Grade merupakan
tingkat kekerasan roda gerinda, yang ditentukan olehkekuatan ikatan (kepadatan
ikatan antara butiran dan pengikat), dimana dalam aplikasi pemilihannya
dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:
a.
Jenis
penggerindaan : gerinda dipilih sesuai dengan mesin yang digunakan
serta bentuk yang sesuai dengan pengerjaan.
b.
Luasan kontak : grade lunak
digunakan untuk luasan kontak benda kerja yang lebih besar, sedangkan luasa
yang lebih kecil digunakan roda gerinda yang lebih luas.
c.
Struktur bahan
pengasah dan ukuran butiran : dipilih roda gerinda yang sesuai dengan standar yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuat roda gerinda yang bersangkutan.
d. Material benda
kerja : roda gerinda yang keras (kepadatan tinggi) digunakan pada benda kerja
yang lunak (soft), sedangkan roda gerinda yang lunak (kepadatan rendah)
digunakan pada benda kerja yang keras.
e.
Banyak bahan
yang digerinda : batu gerinda dengan butiran pengasah kasar dgunakan
untuk bahan yang cukup besar, sedangkan batu gerinda dengan butiran pengasah
halus digunakan untuk pekerjaan penyelesaian dan pengasahan alat-alat potong
dengan penggerindaan tipis.
f.
Permukaan/hasil
akhir yang diinginkan : roda gerinda dengan butiran pengasah kasar dan
struktur terbuka menghasilkan permukan yang kasar, dan butiran pengasah yang
halus dengan struktur tertutup akan menghasilkan permukaan yang halus.
g.
Kecepatan roda
gerinda : semakin cepat putaran roda gerinda terhadap benda kerja, semakin lunak
grade roda gerinda. Roda gerinda yang berputar pelan akan lebih cepat aus,
sehingga direkomendasikan untuk menggunakan grade keras pada kecepatan rendah.
h. Kecepatan benda
kerja : makin cepat gerak benda kerja akan mengakibatkan ausnya/terkikisnya roda
gerinda, sehingga untuk kecepatan benda kerja yang lebih tinggi diperlukan batu
gerinda dengan perekat yang lebih keras.
D. Pemeriksaan
Batu Gerinda
Berikut ini
merupakan beberapa metode manual sederhana untuk memeriksa kerataan permukaan
batu gerinda antara lain sebagai berikut :
1.
Pengamatan Langsung ( Visual )
Batu
gerinda dicek dan diperiksa secara keseluruhan dengan mata apakah ada bagaian yang
mengalami retak atau pecah. Cara ini merupakan cara sederhana dan cepat dalam
pemeriksaan batu gerinda karena dengan metode visual.
2.
Pengecekan
suara ( sound test )
Pada
metode ini pemeriksaan batu gerinda menggunakan metode sound yaitu dengan cara
dipukul sedikit. Untuk mengetahui bagian retak pada batu gerinda dengan metode
sound ini dengan mengidentifikasi suara. Apabila suara saat dipukul nyaring
berati batu gerinda rata dan tidak mengalami retak begitu pula sebaliknya.
E.
Penyetimbangan
Batu Gerinda
1.
Penyebab Ketidakseimbangan Batu Gerinda
§ Ketidaksimetrisan dari elemen rotasi tersebut ( meliputi :
bentuk, penempatan, rapat jenis )
§ Ketidaksimetrisan
yang terjadi pada waktu elemen rotasi tersebut dalam keadaan berputar (
misalnya : distorsi & perubahan yang terjadi karena adanya tegangan atau
stress, perubahan temperature )
§ Material
yang tidak homogeny : adanya lubang lubang dari inklus pada benda cor-coran,
distribusi kerapatan butiran yang tidak merata.
§ Toleransi
didalam proses fabrikasi meliputi : pengecoran, pengerjaan, perakitan
2.
Keuntungan Melakukan Balancing
§ Mengurangi
keausan yang terjadi pada bagian penyekat / seal
§ Mengurangi
kerusakan yang terjadi karena gejala kelelahan ( fatique ) sehingga akan
menambah umur pakai.
§ Kualitas
permukaan lebih halus
§ Tidak
menimbulkan getaran
F.
Penyimpanan
Batu Gerinda ( Storing )
Batu
gerinda memerlukan penanganan khusus dalam penyimpanannya.Setiap kiriman
penyimpanan harus dicek secara visual, bila muncul keraguan jangan gunakan batu
gerinda tersebut. Batu gerinda harus diletakkan dirak yang aman dan jauh dari
kerusakan dari batu gerinda lain maupun benda lain saat berdekatan. Adapun
syarat darea untuk penyimpanan roda gerinda yaitu :
1. Kering
2. Bebas
embun
3. Bebas
dari perubahan suhu yang besar
4. Bebas
dari getaran
Adapun hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan batu gerinda antara lain sebagai
berikut :
·
Batu gerinda yang rata
dan ringan ( tipis ) ditempatkan pada
permukaan yang datar dan tanpa antara.
·
Batu gerinda rata dan
besar diposisikan berdiri tetapi harus ada penahan agar tidak menggelinding.
·
Roda gerinda mangkuk
ukuran kecil dipisahkan dengan yang ukuran besar.
·
Batu gerinda yang
ukuranya kecil ditempatkan ditempat yang sesuai ukuranya.
·
Batu gerinda yang
perekatnya jenis vitrified dapat disimpan dalam waktu yang relative lama.
Sedangkan jenis perekat resinoid hanya dapat disimpan selama 2-3 tahun.
Materi cukup bagus dan lengkap tetapi sayang gambarnya tak nampak coba kalau ada gambar lebih jelas jadinya
BalasHapusJika Anda memiliki masalah keuangan, sekarang saatnya Anda tersenyum. Anda hanya perlu menghubungi Bpk. Benjamin dengan jumlah yang ingin Anda pinjam dan periode pembayaran yang sesuai untuk Anda dan Anda akan memiliki pinjaman dalam waktu kurang dari 48 jam. Saya hanya mendapat manfaat untuk keenam kalinya pinjaman 700 ribu dolar untuk jangka waktu 180 bulan dengan kemungkinan membayar sebelum tanggal kedaluwarsa. Lakukan kontak dengannya dan Anda akan melihat bahwa dia adalah orang yang sangat jujur dengan hati yang baik. Surelnya adalah lfdsloans@lemeridianfds.com dan nomor telepon WhatApp-nya adalah + 1-989-394-3740
BalasHapus